Laporan Praktikum Patologi Klinis
Pemeriksaan
hitung trombosit
Disusun oleh :
1. Inda
supriyanti (1104015139)
2. Sherly
fadillah (1104015295)
3. Switiani
eka yuliani (1104015314)
4. Trias
gayatri (1104015332)
Kelas : c
-2
Dosen
pembimbing : Ibu daniek
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS FARMASI DAN
SAINS
JURUSAN FARMASI
JAKARTA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan
tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar
dalam sirkulasi darah selama 10 hari.
Dalam keadaan
normal, jumlah trombosit berkisar antara 200.000 sampai 500.000/µL. apabila
jumlah trombosit kurang dari nomal maka keadaan itu disebut trombositopenia.
Trombositopenia dapat menimbulkan perdarahan yang berkepanjangan setelah trauma
maupun perdarahan spontan seperti purpura atau perdarahan mukosa..
Berdasarkan uraian singkat di atas,
maka dipandang perlu untuk mengkaji lebih dalam dengan melakukan perhitungan
jumlah trombosit di dalam tubuh dan melakukan perbandingan dengan nilai
normalnya.
B.
Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perhitungan nilai trombosit dan
mengetahui kelainan – kelainan pada trombosit
C. Manfaat
Adapun manfaat
dari praktikum ini adalah praktikan mampu mengetahui perhitungan jumlah
trombosit dan mengetahui kelianan – kelainan pada trombosit.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi
darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright – Giemsa,
trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma
berwarna biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar
merata.
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali
tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan
darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap
kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan
mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk
sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada
jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) danagregasi (perlekatan
antar sel trombosit)
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per mmk
darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000
– 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk
darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas
40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat
terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan kemungkinan
fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah
trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan
dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih
berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan
perhatian daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
Trombosit
memiliki zona luar yang jernih dan zona dalam yang berisi organel-organel
sitoplasmik. Permukaan diselubungi reseptor glikoprotein yang digunakan untuk
reaksi adhesi & agregasi yang mengawali pembentukan sumbat hemostasis.
Membran plasma dilapisi fosfolipid yang dapat mengalami invaginasi membentuk
sistem kanalikuler. Membran plasma ini memberikan permukaan reaktif luas
sehingga protein koagulasi dapat diabsorpsi secara selektif. Area submembran,
suatu mikrofilamen pembentuk sistem skeleton, yaitu protein kontraktil yang
bersifat lentur dan berubah bentuk. Sitoplasma mengandung beberapa granula,
yaitu: granula densa, granula a, lisosome yang berperan selama reaksi pelepasan
yang kemudian isi granula disekresikan melalui sistem kanalikuler. Energi yang
diperoleh trombosit untuk kelangsungan hidupnya berasal dari fosforilasi
oksidatif (dalam mitokondria) dan glikolisis anaerob
Macam
– macam kelainan pada trombosit:
1. ITP
(Immune Thrombocytopenic Purpura)
ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu
kelainan darah yang penyebabnya berkaitan erat dengan sistim imun atau
kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel pembekuan darah atau
trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan pendarahan. Normalnya
trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per kilometer darah. Tapi pada
penderita ITP jumlah trombositnya hanya 20 ribu-25 ribu per kilometer darah.
Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat
kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau sering mimisan. Karena trombositnya
terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam Berdarah.
Penyebab pastinya sampai hari ini masih dalam tahap
penelitian. Ini merupakan suatu keadaan yang cukup sulit. Karena pada
masing-masing orang pun ego imunnya berbeda-beda. Ada yang berat, ada yang
ringan, ada yang respons dengan obat, ada pula yang tidak respons dengan obat
2. Drug
Induced Trombocytopenia (DIT)
Trombositopenia
yang diinduksi obat (DIT) adalah asuatu keadaan dimana terjadi trombositopenia
setelah pemakaian obat
3. Trombositopenia
Trombositopenia
adalah suatu keadaan jumlah trombosit darah perifer kurang dari normal yang
disebabkan oleh menurunnya produksi, distribusi abnormal, destruksi trombosit
yang meningkat
4.
Trombositosis
Kenaikan kadar trombosit dalam darah atau biasa
disebut trombositosis itu bisa di sebabkan oleh dua hal, yaitu karena sebab
primer dan sekunder. Trombositosis premier adalah kenaikan kadar trombosit
dalam darah terjadi dengan sendirinya tanpa adanya pemicu sama sekali, dimana
dicurigai adanya kelainan pada sumsum tulang dan DNA sebagai pemberi perintah.
Sedangkan yang sekunder atau biasa disebut trombositosis sekunder disebabkan
adanya penyakit lain yang menyertainya seperti infeksi akut, perdarahan,
hemolisis, kanker, spelenektomi, dan penyakit sel darah seperti leukemia serta
TBC kronik dan lain lain.
Terkadang, kenaikan kadar trombosit bisa sangat
ekstrim terutama pada type yang sekunder dimana sebenarnya kenaikan kadar
trombosit itu juga merupakan sebuah bentuk pertahanan diri yang dilakukan oleh
tubuh untuk ikut melawan sel sel penyakit yang berada dalam jaringan tubuh dan
darahnya dengan menciptakan sebuah iklim yang tidak disukai oleh sel sel
penyerang tersebut sehingga diharapkan sel sel penyusup yang berada dalam darah
tersebut akan mati dengan sendirinya dan tidak bisa menyebar pada jaringan yang
lain
Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk
menilai kualitas trombosit adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi
bekuan, dan antibody anti trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai
kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit
Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak
dibuat dan jumlahnya jelas tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk
menghitung sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi
dan mudah pecah. Sukar membedakan trombosit dengan kotoran.
Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu
dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara
otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase
kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena
bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini
cukup baik.
Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan
menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara
ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini
adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya
adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di
dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan
konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit
adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau
dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan
apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena
penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsu
BAB
III
METODELOGI
A. Alat
dan bahan
Ø Alat
:
1. Mikroskop
2. Lanset steril
3. Kamar hitung
4. Pipet thoma eritrosit
5. Kapas
6. Cover glass
Ø Bahan :
1. Sampel darah
2. Reagen reeks ecker
3. Alkohol 70%
B. Langkah
kerja
1. Ambil darah dengan lanset
2. Pipet darah sampai tanda 0,5
3. Pipet reagen reecks ecker sampai tanda 101
4. Pasang cover glass pada kamar hitung
5. Teteskan sampel pada kamar hitung
6. Amati kamar hitung di mikroskop
7. Hitung jumlah trombosit
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No
|
Nama mahasiswa
|
Kadar
trombosit
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Rizky rahardian
Rahayu
Nurlita
Diena
Sherly
|
46.800 / µl
33.200 / µl
30.600 / µl
82.200 / µl
15.600 / µl
|
B. Perhitungan
Ø Kelompok 1
Vb = 400 x p x l x t
= 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
= 0,1 µl
Fp = = =200µl
Jumlah trombosit = = = 46.800 / µl
Ø Kelompo 2
Vb = 400 x p x l x t
= 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
=
0,1 µl
Fp = = =200µl
Jumlah trombosit = = = 33.200 / µl
Ø Kelompok 3
Vb = 400 x p x l x t
= 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
=
0,1 µl
Fp = = =200µl
Jumlah trombosit = = = 30.600 / µl
Ø Kelompok 4
Vb = 400 x p x l x t
= 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
=
0,1 µl
Fp = = =200µl
Jumlah trombosit = = = 82.200 / µl
Ø Kelompok 5
Vb = 400 x p x l x t
= 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
=
0,1 µl
Fp = = =200µl
Jumlah trombosit = = = 15.600 / µl
C. Pembahasan
Trombosit adalah fragmen atau kepingan – kepingan tidak
berinti dari sitoplasma megakariot yang berukuran 1 sampai 4 mikron dan berada
dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Dengan metode pewarnaan , trombosit
tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru
yang berisi garnula merah ungu yang tersebar merata.
Trombosit memiliki peran dalam hemostasis , suatu
meknisme faal tubuh untuk melindungi diri dari kemungkinan perdarahan atau
kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah
terhadap kerusakan endotel akibat trauma – trauma kecil yang terjadi sehari –
hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Trombosit –
trombosit itu membentuk sumbatan dengan jalan adhesi ( perlekatan trombosit
pada jaringan sub endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agresi (
perlekatan antara sel trombosit ).
Jumlah trombosit normal adalah 200.000 – 500.000 /µl
darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000
– 150.000 /µl darah. Apabila trombosit kurang dari 60.000 /µl darah maka akan
cenderung terjadi perdarahan. Jika darah trombosit diatas 40.000 / µl darah
maka biasanya tidak terjadi perdarah spontan kemungkinan fungsi trombosit
tergangggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumalah darah trombosit
kurang dari 40.000 /µl darah , biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila
jumalahnya kuarang dari 10.000 /µl darah maka perdarahan akan lebih berat.
Dilihat dari segi klinis, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian
dari pada kenaikannya ( trombositosis ) karena adanya resiko perdarahan.
Berdasarkan uraian di atas, hasil praktikum pada kelompok 1 di dapatkan
hasil 46.000/ µl darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Dan dari hasil
kelompo 2,kelompok 3, dan kelompok 5 yaitu 33.000 /µl darah, 30.000/µl darah
dan 15.600 /µl darah maka akan terjadi perdarahan spontan. Dan hasil dari
kelompo 4 yaitu 82.200 /µl darah maka akan terjadi perdarahan.
Dalam perhitungan jumlah trombosit tersebut dilakukan
dengan metode langsung, yaitu dengan menggunakan kamar hitung yang dilihat pada
mikroskop setelah dilakukan pewarnaan dengan reagen Reeks ecker sehingga
trombosit tersebut dapat terlihat pada mikroskop dengan warna biru. Komposisi
dari reagen reeks ecker adalah Natrium sitrat 3,8 gram, formaldehid 40% 2ml,
BCB 30 mg, dan aquadest 100ml.
Dari hasil praktikum yang di dapatkan kadar trombosit
dari kelompok 1 sampai kelompok 5 dikatan trombositopenia. Karena kadar
trombosit yang di dapatkan kurang dari nilai normal trombosit. Nilai normal
trombosit yaitu 200.000 /µl darah sampai 500.000/µl darah. Namun
ketidaknormalan hasil tersebut kemungkinan adanya kesalahan dalam praktikum.
Kesalahan tersebut diantaranya kesalahan perhitungan jumlah trombosit pada saat
di mikroskop dengan menggunakan kamar hitung dan kesalahan yang kedua karena
reagen Reeks ecker yang digunakan sebagai pewarna sudah kadaluarsa sehingga
pewarnaannya tidak sempurna dan akhirnya banyak trombosit yang tidak terlihat
pada mikroskop
Penyebab dari trombositosis adalah :
Ø Pendarahan
akut dan kehilangan banyak darah
Ø Reaksi
alergi
Ø Kanker
Ø Gagal
ginjal kronis atau gangguan ginjal lainnya
Ø Serangan
jantung
Ø Infeksi
Ø Anemia
Ø Pengangkatan
limpa
Ø Anemia
hemolitik, salah satu jenis anemia dimana tubuh menghancurkan sel-sel darah
merah lebih cepat daripada saat menghasilkannya, biasanya karena gangguan darah
tertentu atau penyakit autoimun
Ø Peradangan
seperti akibat dari rheumatoid arthritis, penyakit celiac, gangguan jaringan
ikat atau penyakit inflamasi usus 12. Operasi besar 13. Pankreatitis atau
radang pada kelenjar pancreas
Ø Trauma
Ø Penggunaan
obat-obatan tertentu seperti epinephrine (Adrenalin Chloride, EpiPen),
tretinoin (Vesanoid) dan vincristine
Gejala
pada trombositosis adalah :
Ø Sakit
kepala
Ø Pening
Ø Nyeri
dada
Ø Lemah
Ø Pingsan-pingsan
Ø Perubahan
penglihatan sementara
Ø Mati
rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki
Penyebab terjadinya trombositopenia pada dasarnya
dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1.
Gangguan produksi
Depresi
selektif megakariosit karena obat, bahan kimia atau infeksi virus.
Sebagai
bagian dari “bone marrow failure” umum:
a)
Anemi aplastik
b)
Leukemia akut
c)
Sindrom mielodisplastik
d)
Mielosklerosis
e)
Infiltrasi sumsum tulang: limfoma, carcinoma
f)
Mieloma multipel
g)
Anemia megaloblastik
2.
Peningkatan destruksi trombosit
3.
Distribusi tidak normal
Sindrom
hipersplenism: dimana terjadi pooling trombosit dalam lien.
4.
Akibat pengenceran (dilutional loss)
Akibat
transfusi masif.
BAB
V
KESIMPULAN
1.
Trombosit adalah
fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang
berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari
2.
Dari hasil
praktikum didapatkan kadar trombosit di bawah nilai normal atau trombositopenia
3.
Nilai normal
trombosit adalah 200.000- 500.000 /µl darah
4.
Ketidak normalan
nilai trombosit kemungkinan di karenakan kesalahan perhitungan nilai trombosit
di mikroskop dan reagen reeks yang sudah kadaluarsa
DAFTAR
PUSTAKA
1. http://anitamuina.wordpress.com/2013/02/11/menghitung-jumlah-trombosit-dan-penentuan-kadar-hb-darah/
EKA, TOLONG BANTU MASFIYAH. DIA PUNYA BIPOLAR.........
BalasHapusThank you for giving us the knowledge of what you have described. do not forget to visit our website :
BalasHapusCapsa Susun Online
Domino Kiu Kiu
Poker Online
Situs Poker
Situs Judi
Judi Casino
Agen Judi Casino
Berita Terbaru
Situs Judi Online
BosKiukiu
AgenBall
Cepat Kaya
Bandar Judi Online
Judi Online Terpercaya
Trik Menang Judi Online
Cara Menang Judi Online
Cara Cepat Kaya
Uang Cepat
Uang Gampang
Wow! Thank you! I always wanted to write 918kiss malaysia 2019 in my site something like that. Can I take part of your post to my blog?
BalasHapusThere are sure advances that one requirements to take a gander at when it come s to accomplishing wellbeing and wellnesspitch.com. To accomplish wellbeing and wellbeing then there must be the longing to make sure that you accomplish the status you are focusing on.
BalasHapusWhen it comes to clothing, many styles and styles of Mens streetwear t shirts and ladies and women are trendy nowadays. It is because it makes a person appear stylish for any occasion.
BalasHapusYour infectious enthusiasm and charisma light up any room you enter. Your ability to connect with people on a deep level and make them feel valued and understood is truly extraordinary. Your genuine interest in others and your ability to listen attentively create a safe and welcoming space for those around you. Read more...
BalasHapushttps://swengen.com/2023/07/11/things-to-know-about-bernedoodle-for-sale/
Creating an inviting and stylish terrace setup goes beyond just arranging furniture. It’s about infusing personality, comfort, and aesthetics into the outdoor space where relaxation and gatherings unfold. Using decorative pillow covers is one of the versatile accessories that have comfort and style simultaneously. Read more... https://articlespostings.com/how-to-use-decorative-pillow-covers-in-setting-a-terrace/
BalasHapusThere are several types of night vision technologies, including image <a href='https://nightvisionboss.com/'_blank intensification, thermal imaging, and infrared illumination.
BalasHapus