Sabtu, 09 Maret 2013

MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROORGANISME


Laporan Mikrobiologi – Virologi



Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Disusun oleh               :
1.      Ardina Citra Astuti     (1104015031)
2.      Firma Maulida             (1104015106)
3.      Fradita Mardathilla     (1104015113)
4.      Lina karlina                 (1104015175)
5.      Switiani eka yuliani     (1104015314)
Kelas                           :3K1
Kelompok                   : 3


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2012


  

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan penampakan koloninya. Karena itu, untuk melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan atau piaraan organisme. Sebelumnya, bahan serta peralatan harus dalam keadaan steril, artinya pada bahan dan peralatan yang ingin dipergunakan tidak terdapat mikroba lain yang tidak diharapkan. Proses dari kegiatan steril disebut sterilisasi.
Sementara itu, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni) digunakan media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba tersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu media padat, media setengah padat, media cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari media tersebut, maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba.
Pada penelitian ini saya akan membuat piaraan mikroba dengan menggunakan media padat, yaitu agar-agar sebagai tempat pertumbuhan mikroba dan media apel serta kentang untuk mengetahui pertumbuhan organisme dari beberapa macam tanah. Setelah itu mengidentifikasi sifat dan koloni mikroba yang terdapat pada biakan.




BAB II
TEORI DASAR

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya .
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya .
Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien, dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh .
Untuk menelaah bakteri di dalam laboratorium, pertama- tama kita harus dapat menumbuhkan bakteri tersebut di dalam suatu biakan murni. Untuk melakukannya haruslah dimengerti jenis- jenis nutrient yang disyartakan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang mana dapat menyebabkan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya tersbut .
Adapun macam-macam Media Pertumbuhan antara lain:  
1.      Medium berdasarkan sifat fisik
·   Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat..
·  Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media. 
·  Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

2.      Medium berdasarkan komposisi 
·  Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
·  Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
·  Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri di laboratorium.
Bakteri amat beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lain memiliki persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah .
Medium yang padanya bakteri ditumbuhkan akan beranak dalam susunannya sesuai dengan kebutuhan jenis-jenis yang bersangkutan. Beberapa bakteri dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik, seperti gula. Bakteri lain memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yang kepadanya ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lain – hampir semua media yang biasa dipakai sehari-hari dapat di beli secara komersil sebagai tepung kering. Jadi, untuk membuat suatu medium, yang harus dilakukan hanyalah menimbang jumlah tepung yang diperlukan, menambahkan air, dan mensterilkan sebelum dipakai.
Suatu medium yang mengandung substansi kompleks seperti ekstrak daging sapi, ekstrak khamir, tripton, dan darah juga dapat disebut medium buatan atau medium kompleks (artificial or complex medium). Sebagai lawannya, kita mengacu pada medium yang rumus kimia masing-masing ramuannya dapat dituliskan sebagai medium sintetis (synththetical medium) atau medium yang ditentukan (defined medium). Medium sintetis mungkin sangat rumit dan sangat berbeda sesuai dengan organisme tertentu yang hendak ditumbuhkan.
Untuk sebagian besar, medium sintetis hanya digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di laboratorium penelitian. Media agar merupakan substrat yang baik untuk memisahkan campuran mikroorganisme, sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkan setiap sel berhimpun menjadi koloni. Semua sel dalam koloni itu dianggap kesemuanya merupakan keturunan (progeni) suatu organisme dan karena itu mewakili apa yang disebut mikrobiologi biakan murni .
Di samping itu, gelatin dapat juga dipakai sebagai bahan pengental dan memang dahulu orang memakainya tetapi sejak lama orang lebih suka menggunakan agar-agar. Agar-agar baru mencair pada suhu 950 C, sedangkan gelatin sudah mencair pada suhu 250 C. Dengan demikian medium yang mengandung gelatin perlu disimpan dalam tempat yang lebih dingin dari pada suhu kamar, jika dikehendaki medium tersebut tetap dalam keadaan padat.



BAB III
METODEOLOGI
A    Alat:
1.      Erlenmeyer
2.      Tabung reaksi
3.      Rak tabung
4.      Batang pengaduk
5.      Penangas air
6.      Spatel
7.      Kapas
8.      Kasa
9.      Tali sur
10.  Kertas
11.  Plastic wrap
12.  Cawan
13.  Beaker glass
14.  Kaleng
B.     Bahan:
1.      NA
2.      PDA
3.      TEA
4.      PDA Alami
C.     Metode Kerja
1.      Semua alat yang akan digunakan di sterilisasi sehari sebelum praktikum
2.      TEA dan PDA alami dibuat dengan cara merebus bahan sebanyak 10g dengan air air 100ml hingga mendidih
3.      Untuk NA dan PDA sintesin di timbang
4.      Bahan di larutkan di aquadest 100ml untuk TEA dan PDA alami dan 150ml untuk NA dan PDA sintesis
5.      Panaskan hingga semua bahan larut
6.      Saring dengan kapas yang dilapisi kasa
7.      Bagi menjadi 2 bagian
8.      Satu bagian di bagi menjadi 5 dan di masukan kedalam tabung reaksi
9.      Dan bagian lainnya di simpan di dalam erlenmeyer
10.  Semua tabung reaksi dan erlenmeyer ditutup denga pruf
11.  Kemudian di bungkus dengan plastic wrap dan dilapisi dengan kertas dan di ikat dengan tali sur
12.  Kemudian disterilisasi di autoklaf
13.  Agar yang dalam tabung reaksi di miringkan
14.  Agar yang dalam erlenmeyer di pindahkan ke cawan petri di LAF-UV
15.  Tunggu hingga semua agar mengeras
16.  Bungkus dengan plastic wrap
17.  Masukan kedalam incubator selama 24 jam
18.  Amati agar tesebut





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Media juga merupakan makanan atau campuran dari beberapa bahan makanan yang disiapkan untuk pertumbuhan mikroorganisme
`Pada percobaan ini membuat medium untuk nutrient mikroba. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media adalah Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diaduk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam. Dalam pembuatan media diperlukan juga beberapa zat hara atau nutrisi, nutrisi tersebut biasanya diperoleh dari komponen-komponen nutrien tambahan lainnya seperti, pepton, meat extract, yeast extract dan karbohidrat.
Pembuatan medium NA (Nutrien agar), dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara melarutkan NA sebanyak 3 gr kedalam erlenmeyer dan menambahkan akuadest sebanyak 250 ml, setelah itu memanaskannya di atas hot plate diikuti oleh pengadukan, Tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk mempercepat homogenisasi NA dengan akuadest, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA dengan akuades. Setelah dipanaskan sampai kira-kira larutan menjadi bening kekuning-kuningan sebagai tanda larutan telah homogeny, Kemudian larutan yang terdapat di dalam erlenmeyer dimasukan kedalam inkubator dengan mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas yang dilapisi dengan kertas diluarnya. Tujuan dari penutupan ini dimaksudkan agar meminimalkan kontaminasi.
Pemuatan medium PDA (Potato Destroxe Agar) berfungsi untuk menumbuhkan fungi atau jamur. Pembuatan media pada percobaan ini dengan menggunakan PDA (Potato Destroxe Agar), dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara melarutkan PDA (Potato Destroxe Agar) instan sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer dan menambahkan akuades sebanyak 200 ml, setelah itu memanaskannya diatas hot plate diikuti oleh pengadukan, Tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan PDA (Potato Destroxe Agar) dengan akuades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari PDA (Potato Destroxe Agar) dengan akuades, Kemudian memasukan kedalam inkubator dengan mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas yang dilapisi dengan kertas diluarnya. Tujuan dari penutupan ini dimaksudkan agar meminimalkan kontaminasi.
Nutrien dalam media ini berperan sebagai sumber energi bagi mikroba,sebagai bahan pembangun sel dan aseptor elektron. Sehingga dengan adanya nutrien-nutrien menjadikan mikroba dapat hidup dan berkembangbiak. Berdasarkan bentuknya media dapat dibedakan menjadi media padat, media cair dan media semi padat. Adapun berdasarkan komposisi nutriennya, media terbagi menjadi media sintetik dan non sintetik.
Pembuatan medium Tauge ekstrak agar (TEA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan sintesis (Sukrosa dan agar). TEA digunakan untuk menumbuhkan khamir dan kapang.
·                Fungsi bahan yang digunakan pada medium TEA :
1.      Tauge : Sebagai sumber vitamin, nitrogen organik dan senyawa karbon.
2.      Sukrosa : sebagai sumber gula dan energy
3.      Agar : Untuk memadatkan medium TEA.
4.      Aquadest : Untuk melarutkan agar, sukrosa, dan tauge.
Pada pembuatan medium Potato dextrose agar (PDA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur.
·         Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDA :
1.      Kentang : sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi.
2.      Dextrose : sebagai sumber gula dan energy
3.      Agar : Untuk memadatkan medium PDA.
4.      Aquadest : Untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.




BAB V
KESIMPULAN

1.      Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba.
2.      Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media adalah Agar
3.      Dalam pembuatan media diperlukan juga beberapa zat hara atau nutrisi, nutrisi tersebut biasanya diperoleh dari komponen-komponen nutrien tambahan lainnya seperti, pepton, meat extract, yeast extract dan karbohidrat.
4.      Pada pembuatan medium NA (Nutrien agar), ditimbang 3g NA dan dilarutkan dalam 150ml aquadest.
5.      Pada pembuatan medium PDA (Potato Destroxe Agar) sintesis ditimbang 5g PDA dan dilaritkan dengan aquadest sebanyal 150ml.
6.      Pada TEA dan PDA alami di gunakan sebanyak 100ml.
7.      Nutrien dalam media ini berperan sebagai sumber energi bagi mikroba,sebagai bahan pembangun sel dan aseptor elektron.



DAFTAR PUSTAKA














Gambar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpJ3peYXoDKVWwwMeZip9F74DbTtPJjgwkUDl-0wA5f2dQxWNwv9nStCUTDvms9-qDrx7BsFLFFGQao630jC3DR3PsfnAQPyrX5XRq_LGi0DxvL16fN_YeKRg0VhQHPti3eWslzFVvR9o/s1600/Pda+b.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar