Sabtu, 21 Desember 2013

Laporan Praktikum Hitung Kadar trombosit


Laporan Praktikum Patologi Klinis
Pemeriksaan hitung trombosit
Disusun oleh   :
1.      Inda supriyanti            (1104015139)
2.      Sherly fadillah             (1104015295)
3.      Switiani eka yuliani     (1104015314)
4.      Trias gayatri                (1104015332)
Kelas   : c -2
Dosen pembimbing     : Ibu daniek

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
JURUSAN FARMASI
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari.

Dalam keadaan normal, jumlah trombosit berkisar antara  200.000 sampai 500.000/µL. apabila jumlah trombosit kurang dari nomal maka keadaan itu disebut trombositopenia. Trombositopenia dapat menimbulkan perdarahan yang berkepanjangan setelah trauma maupun perdarahan spontan seperti purpura atau perdarahan mukosa..

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dipandang perlu untuk mengkaji lebih dalam dengan melakukan perhitungan jumlah trombosit di dalam tubuh dan melakukan perbandingan dengan nilai normalnya.

B. Tujuan
            
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perhitungan nilai trombosit dan mengetahui kelainan – kelainan pada trombosit

C. Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan mampu mengetahui perhitungan jumlah trombosit dan mengetahui kelianan – kelainan pada trombosit.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright – Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata.

Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) danagregasi (perlekatan antar sel trombosit)

Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per mmk darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
Trombosit memiliki zona luar yang jernih dan zona dalam yang berisi organel-organel sitoplasmik. Permukaan diselubungi reseptor glikoprotein yang digunakan untuk reaksi adhesi & agregasi yang mengawali pembentukan sumbat hemostasis. Membran plasma dilapisi fosfolipid yang dapat mengalami invaginasi membentuk sistem kanalikuler. Membran plasma ini memberikan permukaan reaktif luas sehingga protein koagulasi dapat diabsorpsi secara selektif. Area submembran, suatu mikrofilamen pembentuk sistem skeleton, yaitu protein kontraktil yang bersifat lentur dan berubah bentuk. Sitoplasma mengandung beberapa granula, yaitu: granula densa, granula a, lisosome yang berperan selama reaksi pelepasan yang kemudian isi granula disekresikan melalui sistem kanalikuler. Energi yang diperoleh trombosit untuk kelangsungan hidupnya berasal dari fosforilasi oksidatif (dalam mitokondria) dan glikolisis anaerob

Macam – macam kelainan pada trombosit:
1.      ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)
ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu kelainan darah yang penyebabnya berkaitan erat dengan sistim imun atau kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel pembekuan darah atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan pendarahan. Normalnya trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per kilometer darah. Tapi pada penderita ITP jumlah trombositnya hanya 20 ribu-25 ribu per kilometer darah.
Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau sering mimisan. Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam Berdarah.
Penyebab pastinya sampai hari ini masih dalam tahap penelitian. Ini merupakan suatu keadaan yang cukup sulit. Karena pada masing-masing orang pun ego imunnya berbeda-beda. Ada yang berat, ada yang ringan, ada yang respons dengan obat, ada pula yang tidak respons dengan obat
2.      Drug Induced Trombocytopenia (DIT)
Trombositopenia yang diinduksi obat (DIT) adalah asuatu keadaan dimana terjadi trombositopenia setelah pemakaian obat
3.      Trombositopenia
Trombositopenia adalah suatu keadaan jumlah trombosit darah perifer kurang dari normal yang disebabkan oleh menurunnya produksi, distribusi abnormal, destruksi trombosit yang meningkat
4.      Trombositosis
Kenaikan kadar trombosit dalam darah atau biasa disebut trombositosis itu bisa di sebabkan oleh dua hal, yaitu karena sebab primer dan sekunder. Trombositosis premier adalah kenaikan kadar trombosit dalam darah terjadi dengan sendirinya tanpa adanya pemicu sama sekali, dimana dicurigai adanya kelainan pada sumsum tulang dan DNA sebagai pemberi perintah. Sedangkan yang sekunder atau biasa disebut trombositosis sekunder disebabkan adanya penyakit lain yang menyertainya seperti infeksi akut, perdarahan, hemolisis, kanker, spelenektomi, dan penyakit sel darah seperti leukemia serta TBC kronik dan lain lain.
Terkadang, kenaikan kadar trombosit bisa sangat ekstrim terutama pada type yang sekunder dimana sebenarnya kenaikan kadar trombosit itu juga merupakan sebuah bentuk pertahanan diri yang dilakukan oleh tubuh untuk ikut melawan sel sel penyakit yang berada dalam jaringan tubuh dan darahnya dengan menciptakan sebuah iklim yang tidak disukai oleh sel sel penyerang tersebut sehingga diharapkan sel sel penyusup yang berada dalam darah tersebut akan mati dengan sendirinya dan tidak bisa menyebar pada jaringan yang lain
Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit
Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak dibuat dan jumlahnya jelas tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi dan mudah pecah. Sukar membedakan trombosit dengan kotoran.
Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.
Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsu





BAB III
METODELOGI
A.    Alat dan bahan
Ø  Alat     :
1.      Mikroskop
2.      Lanset steril
3.      Kamar hitung
4.      Pipet thoma eritrosit
5.      Kapas
6.      Cover glass

Ø  Bahan  :
1.      Sampel darah
2.      Reagen reeks ecker
3.      Alkohol 70%

B.     Langkah kerja
1.      Ambil darah dengan lanset
2.      Pipet darah sampai tanda 0,5
3.      Pipet reagen reecks ecker sampai tanda 101
4.      Pasang cover glass pada kamar hitung
5.      Teteskan sampel pada kamar hitung
6.      Amati kamar hitung di mikroskop
7.      Hitung jumlah trombosit



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
No
Nama mahasiswa
Kadar trombosit
1.
2.
3.
4.
5.
Rizky rahardian
Rahayu
Nurlita
Diena
Sherly
46.800 / µl
33.200 / µl
30.600 / µl
82.200 / µl
15.600 / µl

B.     Perhitungan
Ø  Kelompok 1
Vb       = 400 x p x l x t
            = 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
= 0,1 µl
                        Fp =   =  =200µl
                        Jumlah trombosit =  =     = 46.800 / µl
Ø  Kelompo 2
Vb       = 400 x p x l x t
            = 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
= 0,1 µl
Fp =   =  =200µl
Jumlah trombosit =  =     = 33.200 / µl


Ø  Kelompok 3
Vb       = 400 x p x l x t
            = 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
= 0,1 µl
Fp =   =  =200µl
Jumlah trombosit =  =     = 30.600 / µl

Ø  Kelompok 4
Vb       = 400 x p x l x t
            = 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
= 0,1 µl
Fp =   =  =200µl
Jumlah trombosit =  =     = 82.200 / µl
Ø  Kelompok 5
Vb       = 400 x p x l x t
            = 400 x 1/20 x 1/20 x0,1
= 0,1 µl
Fp =   =  =200µl
Jumlah trombosit =  =       = 15.600 / µl
           
C.     Pembahasan
Trombosit adalah fragmen atau kepingan – kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariot yang berukuran 1 sampai 4 mikron dan berada dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Dengan metode pewarnaan , trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru yang berisi garnula merah ungu yang tersebar merata.
Trombosit memiliki peran dalam hemostasis , suatu meknisme faal tubuh untuk melindungi diri dari kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma – trauma kecil yang terjadi sehari – hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Trombosit – trombosit itu membentuk sumbatan dengan jalan adhesi ( perlekatan trombosit pada jaringan sub endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agresi ( perlekatan antara sel trombosit ).
Jumlah trombosit normal adalah 200.000 – 500.000 /µl darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 /µl darah. Apabila trombosit kurang dari 60.000 /µl darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika darah trombosit diatas 40.000 / µl darah maka biasanya tidak terjadi perdarah spontan kemungkinan fungsi trombosit tergangggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumalah darah trombosit kurang dari 40.000 /µl darah , biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumalahnya kuarang dari 10.000 /µl darah maka perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinis, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian dari pada kenaikannya ( trombositosis ) karena adanya resiko perdarahan.
Berdasarkan uraian di atas,  hasil praktikum pada kelompok 1 di dapatkan hasil 46.000/ µl darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Dan dari hasil kelompo 2,kelompok 3, dan kelompok 5 yaitu 33.000 /µl darah, 30.000/µl darah dan 15.600 /µl darah maka akan terjadi perdarahan spontan. Dan hasil dari kelompo 4 yaitu 82.200 /µl darah maka akan terjadi perdarahan.
Dalam perhitungan jumlah trombosit tersebut dilakukan dengan metode langsung, yaitu dengan menggunakan kamar hitung yang dilihat pada mikroskop setelah dilakukan pewarnaan dengan reagen Reeks ecker sehingga trombosit tersebut dapat terlihat pada mikroskop dengan warna biru. Komposisi dari reagen reeks ecker adalah Natrium sitrat 3,8 gram, formaldehid 40% 2ml, BCB 30 mg, dan aquadest 100ml.
Dari hasil praktikum yang di dapatkan kadar trombosit dari kelompok 1 sampai kelompok 5 dikatan trombositopenia. Karena kadar trombosit yang di dapatkan kurang dari nilai normal trombosit. Nilai normal trombosit yaitu 200.000 /µl darah sampai 500.000/µl darah. Namun ketidaknormalan hasil tersebut kemungkinan adanya kesalahan dalam praktikum. Kesalahan tersebut diantaranya kesalahan perhitungan jumlah trombosit pada saat di mikroskop dengan menggunakan kamar hitung dan kesalahan yang kedua karena reagen Reeks ecker yang digunakan sebagai pewarna sudah kadaluarsa sehingga pewarnaannya tidak sempurna dan akhirnya banyak trombosit yang tidak terlihat pada mikroskop
Penyebab dari trombositosis adalah :
Ø Pendarahan akut dan kehilangan banyak darah
Ø Reaksi alergi
Ø Kanker
Ø Gagal ginjal kronis atau gangguan ginjal lainnya
Ø Serangan jantung
Ø Infeksi
Ø Anemia
Ø Pengangkatan limpa
Ø Anemia hemolitik, salah satu jenis anemia dimana tubuh menghancurkan sel-sel darah merah lebih cepat daripada saat menghasilkannya, biasanya karena gangguan darah tertentu atau penyakit autoimun
Ø Peradangan seperti akibat dari rheumatoid arthritis, penyakit celiac, gangguan jaringan ikat atau penyakit inflamasi usus 12. Operasi besar 13. Pankreatitis atau radang pada kelenjar pancreas
Ø Trauma
Ø Penggunaan obat-obatan tertentu seperti epinephrine (Adrenalin Chloride, EpiPen), tretinoin (Vesanoid) dan vincristine
Gejala pada trombositosis adalah :
Ø Sakit kepala
Ø Pening
Ø Nyeri dada
Ø Lemah
Ø Pingsan-pingsan
Ø Perubahan penglihatan sementara
Ø Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki
Penyebab terjadinya trombositopenia pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Gangguan produksi
Depresi selektif megakariosit karena obat, bahan kimia atau infeksi virus.
Sebagai bagian dari “bone marrow failure” umum:
a)      Anemi aplastik
b)      Leukemia akut
c)      Sindrom mielodisplastik
d)      Mielosklerosis
e)      Infiltrasi sumsum tulang: limfoma, carcinoma
f)       Mieloma multipel
g)      Anemia megaloblastik
2. Peningkatan destruksi trombosit
3. Distribusi tidak normal
Sindrom hipersplenism: dimana terjadi pooling trombosit dalam lien.
4. Akibat pengenceran (dilutional loss)
Akibat transfusi masif.
BAB V
KESIMPULAN
1.      Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari
2.      Dari hasil praktikum didapatkan kadar trombosit di bawah nilai normal atau trombositopenia
3.      Nilai normal trombosit adalah 200.000- 500.000 /µl darah
4.      Ketidak normalan nilai trombosit kemungkinan di karenakan kesalahan perhitungan nilai trombosit di mikroskop dan reagen reeks yang sudah kadaluarsa












DAFTAR PUSTAKA